Kisah Inspirasi Asnat Bell, Guru Honorer di NTT
Siapa sih yang mau menjadi guru
honorer yang dengan gaji hanya 50 ribu selama puluhan tahun? Tentu tak ada
yang mau bukan? Namun tidak untuk Asnat Bell seorang guru honorer di NTT.
Bahkan Asnat Bell mampu bertahan dalam keadaan seperti ini selama puluhan tahun.
Nah berikut cerita inspiratif dari Asnat Bell seorang guru honorer di wilayah
Nusa Tenggara Timur.
Selalu Semangat Memperjuangkan NTT
Sosok Asnat Bell sudah menjadi guru
honorer selama belasan tahun sejak ia lulus sekolah SMA pada tahun 2002 lalu.
Namun gajinya hanya sebesar 50 ribu per bulan. Padahal Asnat Bell sendiri
mengajar selama 7 jam untuk 9 mata pelajaran di kelas 1 dan 2 setiap harinya.
Sebagai calon guru tentunya Anda akan merasa terinspirasi bukan?
Bagaimana tidak Asnat Bell tetap rela
menjalankan misi mulianya demi mencerdaskan anak bangsa. Sebenarnya kisah
Asnat Bell sendiri merupakan satu dari banyaknya kisah guru honorer di NTT.
Meski sudah puluhan tahun mengabdi untuk mencerdaskan bangsa, namun nasibnya
tak pernah diperhatikan. Meski demikian Asnat tetap semangat untuk terus
memperjuangkan NTT.
Selalu Mengedepankan Pengabdian, Pengorbanan, dan Pelayanan
Di tengah kondisi finansial dan
letak geografis yang tidak menguntungkan, Asnat Bell tidak pernah mengeluh dan
selalu semangat dalam menjalani hidupnya. Asnat Bell selalu berjuang mendidik
anak-anak bangsa khususnya untuk anak-anak di wilayah NTT. Meski dengan gaji
yang minim, Asnat Bell tetap ikhlas dalam menjalankan pekerjaanya sebagai guru
di GMIT Nunuheno.
Asnat Bell selalu mengedepankan
pengorbanan, pengabdian, dan pelayanan dengan sepenuh hati untuk dunia
pendidikan di NTT. Asnat Bell merupakan salah satu sosok teladan yang mampu
menginspirasi kita semua. Terlebih lagi di zaman sekarang ini dimana segala
sesuatunya selalu dinilai dengan materi.
Mendapatkan Gaji dengan Nominal yang Memprihatinkan
Selama bertahun-tahun mengabdi,
Asnat Bell hanya digaji sebesar 50 ribu per bulan. Gaji ini tentunya tak cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Terlebih lagi Asnat Bell sudah menikah
dan memiliki 3 orang anak. Meski demikian, hal ini tak mematahkan semangat
Asnat Bell untuk terus mengorbankan diri untuk dunia pendidikan.
Meski gaji yang didapatkan Asnat
Bell terbilang cukup minim, namun panggilan hati dan tanggung jawab moral
sebagai guru mampu membuatnya bertahan. Asnat Bell rela berkorban demi masa
depan negara dan mencerdaskan anak-anak di kawasan NTT. Bisa Anda bayangkan
bukan bagaimana Asnat harus bekerja banting tulang untuk menghidupi
keluarganya.
Bercita-Cita Ingin Menjadi Guru Berstatus Pegawai Negeri Sipil
Selama puluhan mengajar Asnat Bell
selalu berkeinginan untuk bisa menjadi guru dengan status Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Namun keinginan yang satu ini harus rela ia tinggalkan. Hal ini
tentunya tak terlepas dari kebijakan jika ingin menjadi PNS tentunya harus
mengantongi ijazah minimal diploma III sedangkan Asnat Bell hanyalah guru
lulusan SMA saja.
Meski demikian, Ibu Asnat Bell tak
pernah menyerah untuk terus mengabdikan dirinya untuk dunia pendidikan. Meski
gaji yang didapat tidak sebanding dengan apa yang sudah dikerjakan, namun
Asnat Bell tetap ikhlas dan semangat dalam menjalani pekerjaannya. Hal ini
tentu tak terlepas dari kesadaran Asnat Bell bila negara akan menjadi hebat
jika pendidikannya maju dan berkualitas.
Itulah beberapa cerita singkat dari
sosok Asnat Bell seorang guru honorer di NTT. Meski gaji yang ia dapatkan
tidak sebanding dengan apa yang sudah dikerjakan, Asnat Bell tepat semangat
dan ikhlas menjalaninya. Hal ini pula yang menjadi alasan utama mengapa Asnat
Bell layak mendapatkan asuransi wakaf untuk
umroh gratis dari Allianz.
0 Response to "Kisah Inspirasi Asnat Bell, Guru Honorer di NTT"
Post a Comment